It's been years since I've been this happy. Bahkan pernah ada satu masa dimana saya berpikir bahwa saya tidak akan pernah bahagia lagi selamanya.
Masa-masa terburuk dalam hidup saya, yang bahkan tidak pernah saya sangka akan mampu saya lalui dengan jiwa yang tetap sehat.
Tapi ternyata benar apa kata orang-orang. Dunia tak pernah berhenti berputar, dan patah hati itu bukan akhir dari segalanya. Waktu itu punya sejuta akal, yang mungkin tidak dapat menyembuhkan dengan sempurna pun selalu saja punya cara untuk membuat kita menerima.
Entah bagaimana caranya, suatu hari kita akan tertegun dan menyadari bahwa kita masih hidup. Dan setiap luka? Tidak lagi berdarah-darah.
Satu hal yang bisa saya katakan adalah saya tidak pernah menyesali masa lalu saya. Setiap luka yang saya dapatkan akibat eboohan di masa lalu, menumbuhkan saya menjadi wanita yang lebih kuat. Apa yang saya jalani membuat saya dewasa. Pelajaran yang saya beli memang berharga mahal, tapi saya bersyukur bahwa saya diberi kekuatan untuk menyelesaikan semuanya.
Mungkin banyak yang berpikir bahwa saya tidak mencintai kekasih saya dengan kadar yang sama besar seperti yang lalu. Mereka berpikir hanya karena saya tidak lagi banyak menulis, itu berarti saya tidak memuja kekasih saya. Tapi sesungguhnya tidak tepat. Karena meskipun tidak ada dua cinta yang serupa, saya bisa dengan pasti menyatakan .. Bahwa saya mencintai kekasih saya dengan sungguh-sungguh. Dan tidak ada satu orang-pun yang saya inginkan selain dia.
Apa yang saya rasakan saat ini tentunya sudah jauh berbeda dengan apa yang saya rasakan dalam hubungan saya yang lalu-lalu.
Tapi bagaimana munkin sama? Manusia berubah, waktu dan keadaan pun tidak konstan. Dan cinta? Dia beradaptasi seiring perubahan.
Saat ini, cinta yang saya punya tidak lagi meledak-ledak seperti dulu. Prioritas dan mimpi saya berevolusi seiring dengan usia saya yang bertambah. Dan saya yang sekarang, bukan lagi saya yang dulu.
Saat ini, cinta yang saya bangun mungkin adalah perwujudan dari cinta yang lebih dewasa. Hubungan saya lebih teduh, lebih tenang dan tidak beriak. Drama percintaan saya jauh dari cerita ala-ala sinetron-sinetron. Dan saya bukan lagi si selingkuhan yang setiap malam menangisi takdir.
Dan mungkin kalian tidak tahu, bahwa setiap hari saya tidak pernah berhenti bersyukur bahwa saya diizinnkan mencicipi sebuah hubungan yang sehat. Yang didasari oleh sesuatu yang lebih sakral, dan dimulai dengan cara yang benar.
Dulu saya meminjam kebahagiaan orang lain. Dan saya membayarnya dengan bunga berlipat kali ganda.
Dan disini saya sekarang, dengan kekasih saya yang tidak perlu menyembunyikan saya di sudut-sudut malam. Cinta yang saya bangun mungkin memang cuma cinta yang sederhana. Kamipun tidak punya banyak hal fantastis yang bisa kami sombongkan. Tapi sungguh itu cukup. Cukuplah bahagia diukir dengan senda gurau kekasih saya dengan orang-orang terdekat dalam hidup saya. Cukuplah sempurna dinilai dengan waktu curi-curi yang kami habiskan dengan melakukan hal-hal sederhana.
Cukuplah dia menyayangi putri saya, dan putri saya tidak asing dengan dia.
Sungguh cukuplah dengan itu.
Love,
- Posted using BlogPress from my iPad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar